Desa Pandiri, sebuah desa yang terletak di antara Ibukota Kabupaten Poso dan Kota Wisata Tentena, memiliki kekayaan alam dan budaya yang kaya serta potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata utama di wilayah Kabupaten Poso. Dengan aksesibilitas yang strategis, baik dari Kota Poso (sekitar 16 Km) maupun dari Kota Wisata Tentena (sekitar 35 Km), Desa Pandiri memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakatnya yang dapat menarik minat para wisatawan baik lokal maupun internasional.

Beberapa Tempat Produk Wisata

1. Wisata Sawah

Desa Pandiri memiliki lanskap sawah yang indah dan luas yang memberikan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan pedesaan. Untuk meningkatkan pengalaman wisatawan, kami berencana untuk membangun rest area yang nyaman di sekitar sawah. Selain itu, kami akan membangun Jalan Rabat beton di tengah-tengah sawah untuk memudahkan akses wisatawan. Penambahan wahana flying fox dan sepeda gantung di sekitar area ini akan memberikan daya tarik ekstra dan menciptakan kesempatan menarik bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam Desa Pandiri sambil menikmati petualangan.

2. Wisata Gua

Salah satu daya tarik alam yang menarik adalah Gua Mboko yang terletak di Desa Pandiri. Gua ini memiliki panjang ratusan meter serta terdapat aliran sungai Tomasa didalamnya yang menambah keindahan dan keunikan tempat ini. Namun, kendala akses saat ini hanya memungkinkan pengunjung untuk mencapai gua ini melalui perjalanan jalan kaki selama satu jam. Oleh karena itu, kami akan berinvestasi dalam perbaikan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan untuk memperbaiki akses ke gua ini, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan alam gua dengan lebih nyaman.

3. Wisata Sejarah Budaya 

• Sejarah budaya Desa Pandiri tumbuh subur dalam bangunan rumah adat Pamona atau yang disebut Lobo. Bangunan Lobo ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena sudah ada sejak tahun 1912. Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya, kami telah merevitalisasi bangunan Lobo dengan sentuhan modernisasi yang tetap memperhatikan keaslian dan nilai budayanya. 
• Selain itu, rencana pembangunan Rumah Adat Lobo di Puncak Gunung Kalingua yang merupakan tempat pertapaan para leluhur akan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sambil mempelajari sejarah dan budaya Desa Pandiri.

4. Wisata Air

Kekayaan air Desa Pandiri sangat berlimpah, terutama dengan adanya dua sungai yang melintasi wilayah desa, yaitu sungai Tomasa dan sungai Poso. Kami berencana untuk mengembangkan wisata arung jeram di Sungai Tomasa, yang akan memberikan pengalaman petualangan yang menarik bagi wisatawan yang mencari kegiatan ekstrem di alam terbuka. Selain itu, kami akan berinvestasi dalam pengembangan fasilitas yang diperlukan untuk menjamin keselamatan wisatawan dan keberlanjutan lingkungan.

• Sejarah budaya Desa Pandiri tumbuh subur dalam bangunan rumah adat Pamona atau yang disebut Lobo. Bangunan Lobo ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena sudah ada sejak tahun 1912. Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya, kami telah merevitalisasi bangunan Lobo dengan sentuhan modernisasi yang tetap memperhatikan keaslian dan nilai budayanya. 
• Selain itu, rencana pembangunan Rumah Adat Lobo di Puncak Gunung Kalingua yang merupakan tempat pertapaan para leluhur akan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sambil mempelajari sejarah dan budaya Desa Pandiri.

Salah satu daya tarik alam yang menarik adalah Gua Mboko yang terletak di Desa Pandiri. Gua ini memiliki panjang ratusan meter serta terdapat aliran sungai Tomasa didalamnya yang menambah keindahan dan keunikan tempat ini. Namun, kendala akses saat ini hanya memungkinkan pengunjung untuk mencapai gua ini melalui perjalanan jalan kaki selama satu jam. Oleh karena itu, kami akan berinvestasi dalam perbaikan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan untuk memperbaiki akses ke gua ini, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan alam gua dengan lebih nyaman.

Kami juga memiliki Rumah Adat pertama dengan suasana yang modern tanpa meninggalkan Warisan budaya yang sudah ada.